RELUNG.ID — Kapolda Sumatra Selatan (Sumsel), Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, menekankan pentingnya pengamanan jalur mudik lebaran di titik rawan kemacetan, termasuk perlintasan kereta api. Dengan adanya 18 perjalanan kereta api penumpang dan logistik setiap hari, perlintasan kereta api menjadi area yang memerlukan antisipasi khusus.
Rachmad memaparkan bahwa panjang rangkaian kereta api membutuhkan waktu 4 hingga 5 menit untuk melintas, dan proses terurai kembali perjalanan kendaraan memakan waktu antara 20 hingga 30 menit. Oleh karena itu, dia meminta kerjasama dari masyarakat untuk tidak saling mendahului saat tiba di perlintasan kereta api guna menghindari kemacetan.
Menurut Rachmad, selama masa mudik lebaran, kereta api akan tetap beroperasi seperti biasa karena mengangkut batubara yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap.
Direktur Lalu Lintas, Kombes Pratama, menjelaskan bahwa pihaknya telah memetakan 46 titik rawan kecelakaan dan 40 titik rawan kemacetan di Sumsel. Hampir semua wilayah di Sumsel memiliki titik rawan kecelakaan dan kemacetan, sehingga langkah pencegahan diperlukan.
Beberapa perlintasan kereta api yang berdekatan dengan persimpangan padat aktivitas kendaraan, seperti di simpang Belimbing, menjadi fokus pengawasan. Dengan 64 titik perlintasan kereta api, 35 di antaranya dilengkapi palang pintu, sementara 29 lainnya tidak, menambah kompleksitas dalam mengatur lalu lintas.
Data juga menunjukkan bahwa terdapat 60 lokasi jalan rusak dan 88 lokasi rawan banjir yang tersebar di seluruh Sumsel. Upaya-upaya preventif dan reaktif akan ditingkatkan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan keselamatan pengguna jalan selama periode tersebut. [RG]