RELUNG.ID — Seiring dengan mendekatnya bulan Ramadan, ajakan untuk memboikot produk Israel terus bergema di seluruh dunia akibat perang dengan Palestina. Hal ini menyebabkan kekhawatiran bagi sejumlah produsen kurma Israel karena produk mereka dihindari oleh masyarakat.
Seperti yang dilaporkan oleh Middle East Eye pada Ahad (3/2), sebanyak sepertiga dari total kurma yang diekspor oleh produsen Israel keluar negeri dilakukan selama bulan Ramadan.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa kampanye iklan senilai USD 550.000 untuk mempromosikan kurma Medjool Israel telah dihentikan sebagai respons terhadap ketakutan akan boikot.
Israel merupakan salah satu produsen kurma terbesar di dunia, terutama kurma Medjool yang sangat populer. Namun, untungnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan bahwa Israel bukanlah negara utama pemasok kurma di Indonesia. Negara pemasok kurma terbesar ke Indonesia adalah Mesir.
Umat Muslim semakin menghindari produk-produk Israel setelah terjadinya konflik di Gaza. Konflik tersebut telah menyebabkan hampir 30.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 69.000 orang terluka oleh Israel hanya dalam waktu lima bulan.
Seorang pengusaha yang memiliki hubungan dengan industri kurma menyatakan, “Siapa pun yang mendekati rak tersebut dan melihat tulisannya ‘Buatan Israel’ akan berpikir dua kali.”
Produsen Israel bekerja sama dengan beberapa pembeli untuk mengubah label pada produk mereka dalam upaya untuk mengaburkan asal muasal kurma tersebut sebagai respons terhadap kampanye boikot.
Untuk membantu mengidentifikasi kurma asal Israel, berikut adalah ciri-ciri yang diberikan oleh laman Palestine Campaign:
1. Diproduksi atau dikemas di Israel atau pemukiman di Tepi Barat. Konsumen disarankan untuk lebih teliti memeriksa label saat membeli kurma. Jika tidak ada negara asal yang ditemukan pada kotak, mereka dapat memeriksa situs web pengecer.
2. Salah satu eksportir terbesar Israel adalah Hadiklaim. Mereka menjual kurma di supermarket dengan nama-nama seperti King Solomon, Jordan River, dan Jordan River Bio-Top.
3. Hindari juga membeli kurma dari produsen seperti Mehadrin, MTex, Edom, Carmel Agrexco, dan Arava.
Sebagai alternatif, konsumen dapat membeli kurma Palestina yang dibawa ke luar negeri oleh perusahaan sosial Zaytoun, yang mendukung petani Palestina melalui perdagangan yang adil.