RELUNG.ID — Masjid Musi Al-Mualaf di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, memiliki keunikan tersendiri dengan gaya arsitektur Tionghoa yang memukau.
Terletak di Jalan Kali Kesik, RT 02, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, masjid ini menjadi magnet bagi masyarakat Muslim selama bulan suci Ramadan.
Warna merah yang mencolok dan ornamen Tionghoa yang mempesona membuat Masjid Musi Al-Mualaf selalu ramai dikunjungi, baik oleh warga lokal maupun wisatawan religi dari luar Provinsi.
Sekretaris Masjid Musi Al-Mualaf, Sepri, menjelaskan bahwa masjid ini didirikan pada tahun 2020 oleh H Agussyah, seorang muallaf keturunan Tionghoa.
“Pembangunan masjid ini bermula dari sebuah nazar yang diucapkan oleh H Agussyah setelah memeluk agama Islam,” kata Sepri.
Konsep arsitektur masjid ini dirancang oleh Hj Nilawati, istri dari H Agussyah, yang berasal dari Musi. Hal ini menjadikan masjid ini memiliki nuansa Tionghoa yang menjadi ciri khasnya.
Pembangunan masjid melibatkan pekerja lokal Lubuklinggau, sementara ornamen kaligrafi dihiasi oleh seorang seniman yang baru saja pindah dari Yogyakarta pada tahun 2020.
Selama bulan puasa, Masjid Musi Al-Mualaf menggelar berbagai kegiatan ibadah seperti shalat lima waktu, tarawih, witir, dan buka puasa. Tidak hanya itu, masjid ini juga menjadi tempat untuk kajian-kajian agama dan berbagai kegiatan sosial seperti pembagian zakat fitrah.
“Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga sering menjadi tujuan wisata religi bagi masyarakat dari berbagai daerah, ” kata dia.
Sepri menegaskan bahwa masjid ini juga telah memfasilitasi beberapa orang yang memeluk agama Islam dan selalu membuka pintu bagi siapa pun yang ingin mengunjungi dengan tetap menjaga adab dan etika yang berlaku.
“Masjid Musi Al-Mualaf menjadi bukti nyata harmoni budaya dan toleransi di Kota Lubuklinggau, di mana berbagai unsur budaya dapat bersatu dalam sebuah tempat ibadah yang universal, ” kata dia. [RG]